Jumat, 20 Desember 2013

PESAN NATAL 2013 DAN TAHUN BARU 2014




Saudari dan saudaraku yang terkasih,
Selamat Hari Raya Natal!

Pada perayaan Natal kita peringati kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, Penyelamat dunia. Peristiwa Natal Kristus dilukiskan dengan gambaran sederhana. Ketika Yusuf dan Maria sampai di kota Daud, yang bernama Betlehem,  tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. (Luk. 2: 6-7) Kita bersyukur kepada Allah yang telah mengutus Putra-Nya, Sang Firman yang menjadi manusia, dan diam diantara  kita (Yoh. 1: 14).
Segenap umat Kristiani berharap dan berdoa, “Datanglah, ya Raja Damai” ((Bdk. Yes. 9:5). Harapan dan doa tersebut tentu merupakan kerinduan akan damai sejati yang berasal dari Tuhan, yang senyatanya dirusak oleh perilaku manusia sendiri, antara lain olehtindakan-tindakan intoleran yang mengancam kerukunan hidup bersama; oleh perusakan lingkungan yang sungguh memilukan; oleh korupsi yang merajalela bahkan dilakukan oleh  orang-orang yang seharusnya menjadi panutan masyarakat, oleh narkoba yang menjadi kejahatan social yang merusak manusia dan kemanusiaan.
Pada perayaan Natal ini saya mengajak seluruh umat Kristiani di Indonesia untuk tidak jemu-jemu menjadi agen-agen pembawa damai dimana pun berada dan berkarya. Hal itu dapat kita wujudkan antara lain dengan:
Terus mendukung upaya-upaya penegakkan keadilan, baik di lingkungan kita maupun dalam lingkup yang lebih luas. Hendaklah kita menjadi pribadi-pribadi yang adil dan bertanggung jawab, baik dalam lingkungan keluarga, pekerjaan, gereja, masyarakat dan dimana pun Allah mempercayakan diri kita berkarya. Penegakkan keadilan, niscaya diikuti oleh sikap hidup yang berintegritas, disiplin, jujur dan cinta damai.
Terus memberi perhatian serius terhadap upaya-upaya pemeliharaan, pelestarian dan pemulihan lingkungan. Mulailah dari sikap diri yang peduli terhadap kebersihan dan keindahan alam di sekitar kita, penghematan pemakaian sumber daya yang tidak terbarukan, serta bersikap kritis terhadap berbagai bentuk kegiatan yang bertolak belakang dengan semangat pelestarian lingkungan. Dengan demikian kita juga berperan dalam memberikan keadilan dan perdamaian terhadap lingkungan serta generasi penerus kita.
Terus berupaya menjadi pembela kehidupan dengan melawan penyalahgunaan narkoba.
 Semangat cinta damai dan hidup rukun menjadi dasar yang kokoh dan modal yang sangat penting untuk menghadapi agenda besar bangsa kita, yaitu Pemilu legislatif maupun Pemilu Presiden-Wakil Presiden tahun 2014 yang akan datang.

Saudari-saudaraku yang terkasih,
Marilah kita rayakan kedatangan-Nya dan kita isi tahun 2014 dengan damai sejati, sambil terus mendaraskan doa Santo Fransiskus dari Asisi ini:

Tuhan,
Jadikanlah aku pembawa damai,
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih
Bila terjadi penghinaan jadikanlah aku pembawa pengampunan

Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang,

Tuhan semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur,
Memahami dari pada dipahami, mencintai dari pada dicintai,
Sebab dengan memberi aku menerima
Dengan mengampuni aku diampuni
Dengan mati suci aku bangkit lagi, untuk hidup selama-lamanya.
Amin

SELAMAT NATAL 2013 DAN TAHUN BARU 2014

Semoga saudara sekalian dilindungi dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Amin. Salam, doa ‘n Berkah Dalem.

+ Johannes Pujasumarta
Uskup Agung Semarang

Selasa, 12 Februari 2013

Bapa Suci Paus Benediktus XVI Mengundurkan Diri

Pada tanggal 10 Februari 2013 waktu Vatikan atau 11 Februari 2013 waktu Indonesia,  Paus Benediktus mengumumkan pengunduran dirinya. Di berbagai situs berita internasional kabar pengunduran diri Paus ini mengundang rasa heran dan berbagai pertanyaan muncul.

Namun jika dibaca secara keseluruhan, pengurudan diri Paus Bene
diktus ini dilatarbelakangi oleh kondisi kesehatannya yang semakin menurun. Benediktus mulai menjabat sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik tahun 2005. Paus terakhir yang mengundurkan diri adalah Paus Gregorius XII pada tahun 1415.

Berikut adalah isi pidato Paus Benediktus hari ini seperti yang dimuat di Radio Vatikan

Saudara (i) yang saya kasihi,

Saya menghimpun anda sekalian pada konsistori (pertemuan) ini bukan saja untuk tiga kanonisasi tapi juga untuk mengumumkan kepada anda semua akan keputusan yang sangat penting bagi kehidupan Gereja.

Setelah berulang kali memeriksa batin saya di hadapan Tuhan saya akhirnya sampai pada keyakinan bahwa kekuatan saya, yang karena usia yang semakin lanjut, tidak lagi cocok untuk menjalankan tugas pelayanan yang diwarikan oleh St Petrus ini.

Saya sangat sadar akan pelayanan ini, karena esensi spiritualnya, harus dijalankan bukan saja dengan kata-kata dan perbuatan, tapi juga dengan doa dan penderitaan.

Namun dalam zaman sekarang ini, yang selalu mengalami banyak perubahan dan ditantang oleh pertanyaan-pertanyaan yang sangat berkaitan dengan kehidupan iman, demi menjaga tahta Santo Petrus dan penyebaran Injil, baik kekuatan pikiran maupun fisik sangat diperlukan, kekuatan yang selama beberapa bulan terakhir dalam diri saya sudah melemah sehingga saya harus mengakui ketidakberdayaan saya untuk menjalankan misi yang dipercayakan kepada saya ini secara penuh.

Atas alasan itu dan sadar akan dampak serius dari keputusan ini, dengan kebebasan yang penuh saya mengumumkan bahwa saya tidak lagi melanjutkan pelayanan sebagai Uskup Roma, Pewaris Tahtas St Petrus, yang dipercayakan kepada saya oleh para Kardinal pada 19 April 2005, yang mana bahwa pada tanggal 28 Februari 2013, jam 20:00, Tahta Suci, Tahta Santo Petrus, akan kosong dan suatu Konklaf untuk memilih Paus baru akan dilaksanakan oleh mereka yang berkompeten.

Saudara (i) yang saya kasihi, saya mengucapkan terima kasih atas segala cinta dan kerja yang sudah kalian tunjukkan untuk mendukung saya dalam pelayanan saya dan saya meminta maaf atas segala kekurangan saya.

Dan sekarang, mari kita percayakan Gereja Kudus ini ke dalam penyelenggaraan Sang Gembala Utama, Tuhan Kita Yesus Kristus dan memohon kepada Bunda Maria, sehingga ia menuntun para Kardinal dengan semangat keibuannya, dalam memilih Paus yang baru. Mengenai diri saya, saya akan tetap mempersembahkan diri saya utuk pelayanan Gereja Kudus di masa mendatang melalui kehidupan yang khusus didedikasikan untuk berdoa.

Vatikan, 10 Februari 2013

Paus Benediktus XVI


Sumber: http://indonesia.ucanews.com/2013/02/11/paus-benediktus-mengundurkan-diri-ini-pidato-selengkapnya/